Wednesday, December 29, 2010

SOTO PEKALONGAN


Bahan :
750 gram daging sandung lamur
3 cm jahe, memarkan
3 batang serai, memarkan
3 lembar daun jeruk
3 sdm taoco manis
2 sdm kecap manis
1,5 liter air

Haluskan :
6 cabai merah besar
8 bawang merah
6 siung bawang putih
2 sdt garam dan 1 sdt merica butiran
3 cm kunyit bakar
Pelengkap : bawang goreng, irisan seledri, telur rebus dan emping
goreng, air jeruk nipis.

Cara membuat :

  1. Rebus daging dengan jahe, serai daun jeruk hingga lunak, angkat potong menurut selera, sisihkan.
  2. Panaskan sedikit minyak, tumis bumbu yang dihaluskan, potongan daging taoco dan kecap manis, aduk rata, masukkan kembali ke dalam kaldu dan masak sebentar, angkat.
  3. Siapkan mangkuk isi dengan soto lengkapi dengan irisan telur rebus, bawang goreng, irisan seledri dan emping goreng.
  4. Sajikan hangat.

Untuk : 6 orang

BANDENG BUMBU ACAR


BAHAN:
2 ekor bandeng (400 gram), potong 3 bagian
2 sdm air jeruk nipis dan 1/2 sdt garam
minyak untuk menggoreng
2 buah ketimun, buang bijinya, potong bentuk korek api
2 buah wortel, kupas, potong bentuk korek api
15 butir bawang merah, kupas
3 buah cabai merah besar
20 buah cabai rawit merah
2 batang serai, memarkan
5 lembar daun jeruk
250 ml air
2 sdm cuka masak
1/2 sdt garam dan 1/4 sdt merica bubuk
2 sdt kaldu bubuk instan rasa ayam

Haluskan:
3 butir bawang merah
3 siung bawang putih
5 butir kemiri sangrai
6 cm kunyit, bakar
1 sdm gula pasir

CARA MEMBUAT:

1.      Siangi bandeng, cuci bersih lalu lumuri dengan air jeruk nipis dan garam, diamkan selama 10 menit.
2.      Panaskan minyak, goreng bandeng hingga matang, angkat, sisihkan.
3.      Panaskan sedikit minyak, tumis bumbu halus hingga harum, masukkan serai, daun jeruk, air, cuka masak, garam, dan merica bubuk, didihkan.
4.      Setelah mendidih dan kuah terserap, masukkan wortel, ketimun, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan kaldu bubuk instan rasa ayam, masak sebentar. Masukkan bandeng goreng, aduk rata, angkat.
5.      Sajikan hangat dengan nasi putih

Untuk: 4 orang

IKAN BAKAR SAMBAL DABU-DABU

BAHAN:
1 ekor ikan tongkol berat 500 gr
4 sdm air jeruk nipis dan 1 sdm garam
Rendaman:
6 siung bawang putih, haluskan
6 siung kemiri, sangrai, haluskan
4 cm kunyit, bakar, haluskan
1 sdm kaldu bubuk rasa ayam
1/2 sdt garam dan 1/2 sdt merica bubuk
2 sdm minyak goreng

Sambal dabu-dabu:
15 buah cabai rawit merah, iris tipis
2 buah cabai merah besar, iris
8 butir bawang merah, iris
6 buah tomat sayur, iris
4 sdm air jeruk nipis
1/2 sdt garam
2 sdm minyak goreng

CARA MEMBUAT:

  1. Siangi ikan, buang isi perutnya, lalu cuci. Lumuri dengan air jeruk nipis dan garam, diamkan sebentar. Cuci bersih kembali, tiriskan.
  2. Rendaman: campur bawang putih, kemiri, kunyit, kaldu bubuk rasa ayam, garam, merica, dan minyak goreng. Lumuri ikan dengan bumbu rendaman lalu diamkan selama 30 menit.
  3. Panggang ikan di atas bara api atau oven hingga matang, angkat.
  4. Sambal dabu-dabu, campur semua bahan menjadi satu, aduk rata.
  5. Sajikan ikan bakar dengan sambal dabu-dabu.

Untuk: 4 orang 

Jenis Kelamin Bayi Bisa di Tentukan dari Posisi Seks

 

Secara alamiah, perempuan memiliki kemungkinan hamil sekitar 20-25 persen dalam satu siklus usia 20-an tahun. Artinya, pada usia 20-an tahun, pada setiap siklus ovulasi, kemungkinan menjadi hamil adalah 20-25 persen.

Jenis kelamin sendiri sudah terbentuk sejak terjadinya penggabungan sel (fertilisasi) antara sel sperma dengan sel telur di saluran telur. Jadi, proses terjadinya manusia bukan di rahim, melainkan di ujung saluran telur yang disebut ampula tuba fallopi.

“Setelah pertemuan itu, boleh dibilang semua bahan dasar manusia sudah terbentuk. Terjadilah penggabungan kromosom ibu dan kromosom ayah, termasuk jenis kelamin juga akan terbentuk. Seandainya terjadi kelainan pun, sejak awal sudah bisa diketahui,” ujar Dr. Prima Progestian, Sp.OG.,  dari RSIA Muhammadiyah Taman Puring , Jakarta.

Setelah itu, sel yang sudah bergabung tadi masuk kembali dan menempel di rahim menjadi embrio. Atau sebaliknya, keluar lagi sebagai menstruasi. Apabila terjadi penggabungan antara sperma Y dengan sel telur X , maka akan menjadi janin laki-laki. Perempuan hanya membawa satu jenis kromosom (X), sedangkan laki-laki memiliki 2 jenis sperma yang membawa kromosom X dan Y.

Terkadang terjadi kegagalan pembentukan sperma. Misalnya, pada kejadian XO atau hanya membawa sperma X, sedangkan Y tidak terbentuk. Akhirnya, yang terjadi adalah anak perempuan yang tidak sempurna. Ada juga kelainan di mana kromosomnya berlebih atau kurang. Kelainan ini bisa memengaruhi pola penampilan seks. Misalnya, jika yang terjadi adalah XYY, bisa jadi yang muncul adalah anak yang sangat agresif. Di Amerika, penelitian biasanya dilakukan ke para bandit. “Ternyata ditemukan kromosom Y-nya berlebihan, sehingga mereka menjadi sangat agresif dan menimbulkan permasalahan sosial,” kata Prima melanjutkan.

Faktor yang sangat memengaruhi jenis kelamin bayi adalah faktor genetik. Sebagai contoh, di Amerika, ditemukan sebuah keluarga yang memiliki kecenderungan selalu melahirkan bayi laki-laki. Selama 200 tahun, keturunan keluarga tadi laki-laki semua. “Ini tergantung kekuatan atau jumlah sel sperma yang ada. Tapi secara umum, probabilitas jenis kelamin bayi adalah 50-50.”

Kedalaman Penetrasi Jadi, sebetulnya, bisa tidak sih, pasangan suami-istri memilih jenis kelamin bayi sesuai keinginan mereka? Banyak pendapat atau mitos yang menganjurkan trik tertentu agar diperoleh jenis kelamin bayi yang sesuai harapan, dari mulai posisi hubungan seks, makanan, dan sebagainya.

Metode yang sekarang banyak dipakai adalah metode yang ditemukan Dr. Landrum Shettles. Penulis buku How to Choose the Sex of Your Baby  ini menganalisis bahwa pH vagina berperan dalam proses pembuahan. PH yang semakin basa (alkalis) cenderung menghasilkan bayi berjenis kelamin laki-laki, sementara pH yang lebih asam (asiditas) sebaliknya. Dari dasar ini, kemudian diteliti dan dicari cara memperoleh suasana pH vagina yang diiinginkan.

Salah satunya adalah posisi hubungan seks. Agar menimbulkan suasana pH vagina yang basa, posisi hubungan seks yang dianjurkan adalah penetrasi semakin dalam ke arah serviks. “Ini bisa menimbulkan suasana basa, sementara penetrasi yang lebih ke arah luar, cenderung menciptakan suasana asam yang artinya peluang memperoleh anak perempuan lebih besar,” lanjut Prima.

Sementara untuk mengontrol dalam-tidaknya penetrasi, posisi yang dianjurkan adalah posisi misonaris untuk menciptakan pH asam, dan posisi rear-entry  untuk menciptakan pH basa.

Begitu juga dengan makanan, dipilih jenis yang bisa menimbulkan suasana asam atau basa. Misalnya, untuk menciptakan suasana asam, maka konsumsi makanan yang dianjurkan adalah makanan yang mengandung unsur garam, atau makanan yang tinggi kalsium dan magnesium, seperti produk susu olahan (keju, yoghurt ) dan turunannya. Kemudian, menghindari makanan yang mengandung daging, karena tinggi natrium dan kalium. Sebaliknya, untuk memperoleh bayi laki-laki, pilih makanan yang tinggi natrium dan kalium. Ini akan membantu suasana cairan vagina menjadi lebih basa.

Timingnya Tepat
Selain posisi hubungan seks dan makanan, cara lain yang sering dipakai adalah mencuci vagina sebelum berhubungan intim. Misalnya, untuk mendapatkan pH vagina yang asam, vagina dicuci dengan cuka, sementara untuk mendapatkan suasana basa, bisa dibasuh dengan soda kue (baking soda ). Teknik ini memiliki tingkat keberhasilan yang tidak terlalu tinggi, sekitar 50-70 persen.

Teknik lainnya adalah dengan teknik waktu ovulasi (timing of ovulation ), yang juga diperkenalkan oleh Dr. Shettles. “Dasar teknik ini adalah melihat tingkat gerakan sperma. Sperma Y lebih kecil, karena materi genetiknya lebih sedikit, tapi umurnya pendek. Sementara sperma X lebih gendut, lebih besar dan lebih lambat gerakannya, tapi umurnya lebih tahan lama,” jelas Prima.

Atas dasar bentuk anatomi sperma ini, Shettles melihat faktor waktu hubungan seksual bisa berpengaruh terhadap jenis kelamin bayi. Semakin dekat waktu hubungan seks ke waktu ovulasi, diharapkan sperma Y yang lebih cepat bergerak ke sel telur, sehingga kemungkinan menghasilkan anak laki-laki lebih besar. Shettles menganjurkan hubungan intim dilakukan 1-2 hari sebelum ovulasi.
“Kalau ingin anak perempuan, hubungan intim sebaiknya dilakukan jauh-jauh s
ebelum ovulasi, bisa 3 - 5 hari sebelum ovulasi, setelah itu jangan berhubungan lagi,” lanjutnya. Diharapkan, sperma X sudah loyo, sementara sperma Y masih tahan sampai ke sel telur. Shettles mengklaim, teknik ini memiliki tingkat kemungkinan berhasil 70 - 80 persen.

Pilah-pilih Sperma
Selain metode Shettles yang boleh dibilang low technology , orang mulai mencari cara memilih jenis kelamin dengan cara yang lebih scientific  dan lebih pasti. Salah satunya dengan memilih sperma. X dan Y dengan jalan disaring dengan cairan albumin (albumin method ). Metode ini ditemukan oleh Dr. Ronald Ericsson, PhD dan sekarang digunakan untuk proses inseminasi.

Prinsipnya, sperma di-washing , diputar (centrifuged ), kemudian dimasukkan ke dalam media albumin. Nah, sperma yang kemampuan berenangnya bagus diambil. Metode ini hanya memilah sperma yang baik, tapi tidak memilih jenis sperma, sehingga kemungkinannya hanya 78 persen-85 persen untuk bayi laki-laki, dan 73 persen-75 persen untuk bayi perempuan.

Metode yang lebih canggih lagi adalah dengan mikro sortir (microsort ). Prinsip metode ini adalah menandai kromosom dengan pewarna fluorescence  atau FISH (fluorescence in situ hybridization ). Sperma ditandai dengan pewarna fluorescence, sehingga memancarkan warna tertentu, melalui alat yang dinamakan flow citometry . Misalnya, sperma Y hijau, sperma X merah. Setelah itu akan diperoleh X sort  atau Y sort .
Keberhasilan metode ini diklaim meningkat sampai 85 persen, meskipun masih ada sperma yang lolos juga. “Metode ini juga sudah dilakukan di Amerika Serikat, meskipun masih muncul pro-kontra seputar keamanan pewarna,” pungkas Prima.

(NOVA/Hasto Prianggoro)